Ujian Nasional Berbasis Komputer 2017

UNBK SMK Dinilai Tanpa Kecurangan

Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajat berjalan lancar tanpa kecurangan. Hingga hari terakhir pelaksanaan, Kamis, 6 April 2017, tak ada laporan mengenai kebocoran naskah soal dan kunci jawaban seperti yang terjadi pada pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akhir bulan lalu.

Kendati demikian, beragam masalah teknis seperti hambatan jaringan dan soal atau gambar yang tak terbaca masih terjadi meskipun tak sampai menghentikan pelaksanaan UN. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah terus berusaha memperbaiki kendala teknis yang menjadi kelemahan dalam penyelenggaraan UN.

Menurut dia, secara keseluruhan, pelaksanaan UN tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu yang ditengarai masih terjadi kebocoran soal. “Masih ada kelemahan itu pasti. Saya turun langsung untuk memantau pelaksanaan dan mencari kelemahannya sehingga bisa menjadi bahan untuk evaluasi. Tidak ada yang sempurna betul,” ucapnya.

Ia menegaskan, beragam laporan yang masuk dipastikan akan ditindaklanjuti. Menurut dia, tim dari Itjen Kemendikbud sedang melakukan investigasi untuk membandingkan data temuan di lapangan dengan laporan yang masuk melalui telepon dan surat elektronik.

“Ada kritik yang masuk (terkait pelaksanaan) dan saya senang karena kritikan itu penting untuk koreksi kami ke depan,” ujar mantan Rektor Muhammadiyah Malang itu.

88,6 Persen Siswa SMK Ikuti UNBK

Jakarta, Kemendikbud – Ujian Nasional (UN) tahun 2017 jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hari ini, 03 sampai dengan 06 April 2017 serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan ujian tersebut diikuti oleh 1.327.246 siswa. Dari jumlah peserta tersebut, sekitar 88,6 persen atau 1.176.712 siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK), dan 150.540 siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil.

Terdapat enam provinsi yang 100 persen menyelenggarakan UNBK jenjang pendidikan SMK, yakni Provinsi Bangka Belitung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Total satuan pendidikan yang menyelenggarakan UNBK SMK adalah 9.832 sekolah.

“Pada pelaksanaan hari pertama ujian nasional, izinkan saya menyampaikan salam dan doa kepada anak-anakku pelajar di seluruh tanah air Indonesia, terutama yang sedang menempuh ujian. Saya yakin bahwa pagi ini anak-anak kita mengerjakan ujian dengan segenap kemampuan dan integritas mereka,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), saat meninjau pelaksanaan UN di SMK Negeri 1 Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (03/04/2017).

Mata pelajaran yang diujikan pada pelaksanaan UN hari pertama adalah Bahasa Indonesia. Selanjutnya untuk hari kedua, mata pelajaran yang diujikan adalah Matematika, dan hari ketiga mata pelajaran Bahasa Inggris, serta hari keempat mata pelajaran yang diujikan adalah teori kejuruan. Sedangkan untuk pelaksanaan UN Susulan, akan dilaksanaan pada tanggal 18 sampai 19 April 2017. Untuk hari pertama ujian susulan yang diujikan adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, serta pada hari kedua mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan.

Satu hari sebelum pelaksanaan ujian nasional, Mendikbud melakukan tinjauan ke tempat penyimpanan dan pengamanan naskah ujian nasional di kantor Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dari hasil tinjauan tersebut, Mendikbud optimistis naskah terjaga dengan aman, dan tidak akan terjadi kebocoran soal.

Selanjutnya pelaksanaan hari pertama ujian nasional, Mendikbud melakukan pemantauan di SMK Negeri 1 Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sekolah kejuruan tersebut mengikuti UN Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) dengan peserta ujian sebanyak 72 peserta. Dalam hasil pantauan di sekolah tersebut, pelaksanaan ujian berjalan sesuai dengan prosedur, dan tidak ditemukan pelanggaran.

Penyelenggaraan UN di Kabupaten Wakatobi 100 persen masih berbasis kertas dan pensil (UNKP), dan secara keseluruhan diikuti 4.485 peserta dari 86 satuan pendidikan, baik dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan SMK. pada jenjang SMP diikuti  2141 siswa dari 25 satuan pendidikan. Sedangkan pada jenjang SMA diikuti 1.766 siswa dari 25 satuan pendidikan. Sementara itu, untuk pendidikan non formal, UN tahun ini diikuti 432 siswa dari 5 satuan pendidikan non formal.

Dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara Mendikbud memberikan semangat kepada 7,7 juta peserta tersebar di 98 ribu satuan pendidikan jenjang SMP, SMA, dan SMK , yang sedang dan akan menempuh ujian nasional. “UN hanyalah salah satu proses penilaian pendidikan, maka kerjakanlah dengan percaya diri dan jujur,” pesan Mendikbud.

“Pemerintah peduli dan memberikan apresiasi tertinggi terhadap daerah-daerah atas komitmennya melangsungkan proses penilaian pendidikan ini,” pungkas Mendikbud.*

Jakarta, 03 April 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemenperin Ingin Libatkan 355 Perusahaan Revitalisasi SMK

PSMK-Kemdikbud – Kementerian Perindustrian ingin melibatkan 355 perusahaan dalam pengembangan program pendidikan vokasional di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kemenperin, Mujiyono, mengatakan instansi yang dipimpinnya berencana menghubungkan 355 perusahaan dengan 1.775 SMK di Jawa lewat program pendidikan link and match.

Kolaborasi antara pelaku industri dan SMK tersebut diharapkan bisa menghasilkan 845.000 tenaga kerja terampil siap pakai yang tersertifikasi sepanjang 2017-2019.

Peluncuran program link and match di Jawa Timur telah menghubungkan 50 perusahaan industri dengan 234 SMK. Peluncuran kedua yang rencananya berlangsung di Jawa Tengah akan menghubungkan 100 perusahaan industri dengan 450 SMK. Read more